Kang Emil Target Cetak 100 Ribu Petani Milenial di Jabar

SISIBAIK.ID – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan sebanyak 100 ribu orang mengikuti program Petani Milenial hingga akhir jabatannya pada 2023. Menurut dia, program ini bertujuan untuk mengurangi pengangguran khususnya pascapandemi Covid-19.

“Target saya sebetulnya di atas 100 ribu petani baru. Sekarang baru 8.600-an petani yang daftar program Petani Milenial,” kata Emil di sela peresmian kick off program Petani Milenial di Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (26/3).

“Tapi akan ada seleksi alam, pasti ada yang gugur. Hanya kita semangat di angka itu,” tambahnya.

Emil, sapaan Ridwan Kamil mengatakan, sejumlah bantuan akan diberikan Pemerintah Provinsi Jabar dalam program tersebut. Mulai dari peminjaman lahan, permudah akses bank, sampai mencarikan pembeli.

“Semua ekosistem yang akan membuat petani milenial berhasil, hadir hari ini. Mulai dari pembelinya, penyedia lahan, yang memberi modal hingga komitmen perguruan tinggi yang mengembangkan teknologi pertanian,” ujarnya.

Melalui program ini, ia berharap dapat pengangguran dapat berkurang, khususnya yang terjadi akibat pandemi Covid-19. Selain itu, menurutnya program tersebut dapat memperkuat ketahanan pangan di Jabar.

“Dipilihnya pertanian karena hasil penelitian, selama Covid-19 yang tidak terpengaruh, salah satunya adalah pangan atau pertanian,” tuturnya.

Emil mengatakan, program Petani Milenial juga bertujuan untuk menekan urbanisasi. Saat ini, mayoritas generasi milenial memilih berkarier di perkotaan.

“Covid-19 mengajarkan yang paling nyaman itu adalah tinggal di pedesaan tapi rezekinya perkotaan dan bisnis mendunia lewat digital,” kata mantan Wali Kota Bandung itu.

Peluncuran program Petani Milenial berlangsung di sejumlah daerah yang terhubung secara daring. Ada 2.204 petani muda yang mengikuti program tersebut saat pertama kali diluncurkan.

Dalam program ini, tidak hanya sektor pertanian, saja yang digarap, tetapi juga peternakan, perikanan, tanaman hortikultura, dan perhutanan.

“Ini akan jadi fokus sampai akhir masa jabatan saya bahwa program food security ini harus jadi unggulan. Mudah-mudahan dengan program ini juga kita bisa mandiri pangan, tidak usah impor,” kata Emil.